Mengintip Penyebab Dan Cara Mengatasi Kejang Demam Pada Anak

Sebagai orang tua tentunya kita harus siap menghadapi berbagai masalah maupun kondisi yang menerpa si kecil. Termasuk ketika si kecil mengalami kejang demam yang bisa terjadi karena naiknya temperatur dengan sangat drastis. Umumnya, hal ini juga bisa disebabkan karena adanya infeksi dan kejang demam menjadi respon dari otak. Agar tidak panik, maka anda bisa mengintip penjelasan sekaligus cara mengatasi kejang demam pada anak berikut.

Mengenal Apa Itu Kejang Demam dan Penyebabnya

Kejang demam seringkali dihubungkan dengan meningkatnya risiko adanya epilepsi sekaligus ada hubungannya dengan kematian mendadak. Namun dugaan tersebut tidaklah terbukti, karena ada banyak kejang demam yang tidak memiliki risiko kematian mendadak. Sebagian besar juga tidak berdampak panjang, tidak menyebabkan kerusakan otak maupun kesulitan belajar serta dugaan lainnya. Karena hal ini cenderung disebabkan oleh sinyal elektrik yang abnormal pada otak.

Hingga kini, penyebab dari kejang demam masihlah belum diketahui. Namun beberapa kasus disebabkan karena demam tinggi yang disebabkan flu, tonsilitis maupun cacar air. Tak hanya itu, kejang demam juga berpotensi terjadi pada anak anak setelah melewati imunisasi. Dalam hal ini yang menyebabkan kejang demam bukanlah obatnya, melainkan tubuh si kecil yang memang mengalami demam pasca imunisasi tertentu.

Faktor genetik juga menjadi penyebab kejang demam terjadi pada si kecil. anak yang memiliki faktor genetik kejang demam akan berisiko untuk mengalaminya. Kejang demam ini biasanya akan terjadi pertama kali sebelum ia berusia 1 tahun. Dan bisa terjadi berulang jika ada beberapa faktor yang mendukung. Kabar baiknya, banyak anak yang mengalami hal ini bisa pulih sepenuhnya. Untuk itu anda harus tahu cara mengatasi kejang demam pada anak dengan tepat.

Cara Untuk Menangani Kejang Demam Pada Si Kecil

Sebagai langkah pertama untuk menghadapi kejang demam adalah tetap tenang. Pada umumnya kejang demam akan terjadi ketika masa awal si kecil demam. Anda bisa memberikan obat penurun panas seperti paracetamol maupun ibuprofen. Obat ini hanya akan membuat si kecil lebih nyaman tetapi tidak mencegah adanya kejang demam. Anda tidak dianjurkan untuk memberikan obat berupa aspirin.

Untuk kejang demam yang terjadi kedua kali, maka anda bisa memberikan pertolongan pertama. Jangan menahan gerakan kejang yang terjadi pada anak, tetapi letakkan saja di kecil pada tempat yang aman dan datar. Agar tidak tersedak, keluarkan sesuatu yang berada di mulut si kecil ketika ia kejang dan jangan masukkan apapun. Selain itu agar mudah bernafas dan tak menelan muntahan sendiri, sebaiknya posisikan si kecil menyamping.

Ketika anda memang merasa jika kejang tak kurun berhenti atau lebih dari 10 menit, maka anda harus membawa si kecil ke rumah sakit. Sebenarnya kunci untuk menghadapi hal ini adalah selalu tenang dan menemani si kecil. Pastikan ia dalam kondisi aman dan nyaman selama kejang terjadi. Rasa khawatir berlebih justru akan semakin membuat anda panik dan tak bisa berfikir jernih.