Ada beberapa jenis burung yang dianggap sebagai hama karena merugikan bagi petani. Burung pipit haji, jenis burung emprit yang kerap berada di sekitar persawahan menjadikan padi sebagai makanan utamanya. Di tengah minimnya tanaman yang memiliki biji berukuran kecil, burung pipit ini jelas memilih tanaman padi milik petani yang memiliki ukuran biji sesuai dengan bentuk paruhnya. Tidak heran jika burung pipit kerap menjadi hama yang dibantai oleh petani. Tak hanya diusir saja, petani pun tak akan segan untuk memasang jebakan agar kawanan burung pipit binasa dan tidak lagi mengganggu tanaman padi milik petani. Tapi ternyata permintaan burung pipit dari orang luar negeri membuat pecinta burung justru kini mengembangbiakkan burung ini.
Ya, burung pipit haji memiliki beberapa jenis famili yang ternyata disukai oleh banyak orang. Bukan karena suaranya, tetapi karena keindahan warna bulunya. Bagi orang Eropa, burung pipit atau yang biasa disebut dengan Finch ini menjadi burung yang langka. Burung pipit memang banyak ditemukan di negara yang memiliki iklim tropis. Di habitat aslinya, burung ini memang menyukai hawa yang panas meski bisa bertahan hidup di daerah yang lebih dingin. Kini burung pipit pun ditangkar dan dibudidayakan. Harga burung pipit pun mengalami kenaikan yang cukup signifikan mengingat banyaknya permintaan dari kolektor burung di dalam maupun di luar negeri. Hal tersebut dibarengi dengan langkanya barang yang tersedia di pasaran.
Biasanya burung pipit dijual sepasang meski beberapa orang lebih memilih untuk membeli burung jantan atau betinanya saja. Sepasang burung pipit jenis jepang misalnya, biasanya dijual dengan harga yang relatif mahal, yakni di angka 200 ribuan. Beberapa jenis burung pipit lain yang memiliki mutasi warna yang langka bisa laku di angka yang lebih fantastis lagi. Bahkan beberapa tahun belakangan ini, burung pipit haji ada yang laku hingga 2,5 juta rupiah per ekor. Ini membuktikan bahwa beberapa jenis burung pipit memang memiliki nilai jual yang menggiurkan bagi para pecinta burung nusantara.