Tidak perlu lahan yang luas jika ingin menghasilkan panen jahe yang melimpah. Lahan sempit di sekitar rumahpun bisa dimanfaatkan. Pilihan bijaknya ialah menerapkan cara tanam jahe di polybag.
Polybag menjadi solusi bagi seseorang yang berharap untuk menanam tanaman obat di sekitar rumahnya. Solusi ini bukan sekedar pengganti asal-asalan. Faktanya, Anda bisa memanen jahe dengan hasil memuaskan meskipun dari polybag.
Kuncinya terletak pada bagaimana cara Anda melakukan penanaman. Selain itu, penanaman ini diikuti dengan langkah pemeliharaan yang terbaik. Perlakuan inilah yang akan membuat Anda untung dari menanam jahe di lahan sempit.
Persiapan yang Wajib Dilakukan Penanam
Persiapkan media tanam yang sesuai agar nantinya tanaman jahe ini tumbuh subur dan menghasilkan umbi yang berkualitas. Medianya tentu menggunakan tanah yang sudah diolah dengan berbagai komposisi pendukung kesuburan tanah.
Di antara hal yang dipersiapkan ialah polybag, tanah, pupuk kandang, dan pasir. Kesemuanya wajib disediakan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Polybag ini memiliki ukuran yang bervariasi. Namun, kami merekomendasikan Anda agar memilih polybag yang berukuran sekitar 40×50 cm. Asumsinya ialah bisa menampung umbi dalam jumlah yang besar di kemudian hari.
Selain polybag, Anda bisa menggunakan media lain. Contohnya ialah planter bag. Hanya saja, planter bag ini kebanyakan digunakan untuk menempatkan tanaman buah. Informasinya bisa dicari di situs mystargarden.com.
Sementara media penanamannya, Anda perlu melakukan pencampuran. Perbandingan standarnya ialah 2:1:1. Perbandingan ini dengan asumsi bahwa tanahnya lebih banyak ketimbang yang pasir dan pupuk kandang.
Campurkan keseluruhan media tanam. Kemudian biarkan dalam hitungan minggu. Setelah itu, masukkan dalam polybag sekitar 2/3 dari ketinggian polybag.
Panduan Menanam Jahe di Polybag
Apabila Anda sudah menyediakan media tanam, saatnya Anda mempraktikkan bagaimana cara tanam jahe tersebut. Di sini, Anda bisa membudidayakan jenis jahe apapun. Tetapi bila tertarik dengan harga jual tinggi, jahe merah menjadi pilihan yang tepat.
Panduan penanaman jahe ini dimulai dengan menyeleksi bibit. Sediakan bibit yang usianya sudah mencapai minimal 10 bulan. Kondisi bibit tidak cacat, serta memiliki berat yang baik.
Rimpang jahe yang diseleksi kemudian dijemur seperlunya. Kemudian disimpan pada area yang lembab sekitar 1-2 bulanan. Jadi, sebaiknya praktik ini dilakukan bersamaan dengan waktu pengolahan tanahnya.
Setelah disimpan, basahi bibit dengan air. Membasahi bibit ini dimaksudkan agar merangsang pertumbuhan tunas. Tunas ini biasanya akan muncul dan siap dipindah ketika usianya mencapai 2 minggu.
2 minggu berselang, Anda bisa memindahkannya ke polybag. Caranya dengan membuat lubang pada tanah yang terdapat dalam polybag. Usahakan agar cukup dalam sehingga rimpang jahe tidak terlihat.
Setelah itu, Anda bisa menutupnya kembali dengan tanah. Sirami dengan air dan tempatkan di area yang teduh. Peletakannya di area terlindung ini dilakukan sekitar 1 bulanan sebelum akhirnya dipindahkan ke area penuh sinar matahari.
Prosedur Memelihara Tanaman Jahe di Polybag
Setelah Anda mempraktikkan cara menanam jahe merah di atas, langkah selanjutnya ialah melakukan perawatan. Ini merupakan hal yang akan menentukan hasil dari penanaman jahe. Untuk itulah, Anda harus jeli dalam melakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan rutinnya adalah melakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan setiap hari. Anda bisa melihat cuaca. Jika cuacanya panas, penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari.
Sembari melakukan penyiraman, jangan lupa untuk memberikan pupuk susulan. Pupuk susulan ini diberikan ketika umur tanaman sudah mencapai 1 bulanan. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organic.
Pupuk organic dipilih lantaran mengandung unsur pertumbuhan tanaman. Pemupukannya cukup ditebar di sekitar area tanam. Atau, Anda juga bisa membenamkan pupuk agar kinerjanya lebih cepat.
Setelah itu, jangan lupa untuk mencermati kondisi media tanam. Biasanya, tanah yang subur akan ditumbuhi dengan tanaman pengganggu. Baik itu rerumputan kecil maupun gulma.
Usahakan untuk segera membersihkannya. Alasannya supaya sumber makanan yang tersedia tidak direbut oleh rerumputan. Jadinya, jahe akan memperoleh makanan secara sempurna.
Ketika pertumbuhannya maksimal, jahe akan terlihat ke atas permukaan. Biasanya, ini terjadi di tiap 25 hari sekali. Kemunculannya tidak boleh diabaikan.
Anda seharusnya menutupnya dengan tanah. Manfaatkan tanah humus atau tanah sebelumnya untuk menutup jahe. Ketebalannya bisa dibuat sekitar 10 cm.
Kemunculan jahe ini menandakan bahwa di dalamnya sudah terdapat umbi cukup banyak. Pada waktunya nanti, umbi ini akan terus mengalami perkembangan sehingga menghasilkan panen yang berlimpah.
Dalam kurun waktu 10 bulan, tanaman akan mulai mengering. Ini saatnya Anda membongkar polybag. Hasilnya, cara tanam jahe yang Anda praktikan sudah berbuah hasil yang manis.